A. Pengertian
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih
titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak
atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol
mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol ada tiga
hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan
dalam kondisi gagal di network. Protokol distandarisasi oleh beberapa
organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh
sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah :
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya
komputer / mesin lainnya.
- Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan
yang tidak sempurna.
- Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan
langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
- Mengakhiri suatu koneksi.
OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang
terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi
yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO
(International Organization for Standardization) pada tahun 1977. Model ini
juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model).
Berikut dibawah ini merupakan gambar dari model OSI 7 Layer.
b.Layer
OSI
Sebelum
kita mengenal lebih dalam tentang komponen layer OSI, alangkah baiknya kita
mengetahui dulu apa arti dari 7 layer .
7 Layer OSI adalah sebuah model
arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization
for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah
kepanjangan, yaitu : “Open System Inter Connection” yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah
masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan
Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama
Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak
akan Terbentuk jaringan.
1. Komponen layer OSI
OSI memiliki 7 komponen penyusun layer di
antaranya:
1. Layer phisical
2. Layer data link
3. Layer network
4. Layer transport
5. Layer session
6. Layer presentasion, and
7. Layer aplication.
Dari
7 layer tersebut di bagi lagi atas 2 tingkatan, yaitu Upper layer dan Lower
layer:
1. Upper layer
Di
Upper Layer terdapat 3 layer, diantaranya:
a. Layer Application
b. Layer Presentation, dan
c. Layer Session.
2. Lower layer
Di
Lower Layer terdapat 4 layer, diantaranya:
a. Layer Transport
b. Layer Network
c. Layer Datalink, dan
d. Layer Phisical.
2.Fungsi ke
tujuh layer
Dari ke Tujuh Layer tersebut juga
mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :
- Physical Layer : Berfungsi untuk
mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi
bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun
perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah
NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya
- DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit
data dikelompokkan menjadi format
yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC
Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB,
Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu
lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
- Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
- Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data
ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang
terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
- Session Layer : Berfungsi untuk
mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
- Presentation Layer : Berfungsi untuk
mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam
format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada
dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector
software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan
juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote
Desktop Protocol (RDP)).
- Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
c. TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protokol /
Internet Protokol ) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh
komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada
akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan
yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga
dapat digunakan di mana saja.
1.Layer TCP/IP
TCP/IP
memiliki 4 layer, diantaranya:
a. Application merupakan Layer paling atas pada
model TCP/IP, yang bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi
terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer
Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak
protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya
Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan
menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP (NetBT).
b. Transport berguna untuk membuat komunikasi
menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast
yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah
Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).
c. Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data
jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah
Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP),Internet control
Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
d. Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame
jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan
banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti
halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang
berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services
Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).
D. Persamaan dan Perbedaan OSI &
TCP/IP
1.Persamaan
OSI dan TCP/IP :
a.
OSI
layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki layer (lapisan).
b.
OSI
layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki Application layer meskipun memiliki
layanan yang berbeda.
c.
OSI
layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki transport dan network layer yang
sama.
d.
Asumsi
dasar OSI layer dan TCP/IP layer adalah menggunakan teknologi packet switching.
e.
OSI
layer dan TCP/IP layer sama-sama punyatransport dan network layer yang bisa
diperbandingkan.
f.
OSI
layer dan TCP/IP layer sama-sama menggunakan teknologi packet-switching, bukan
circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog
telephone).
2.Perbedaan OSI dan TCP/IP :
a. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan
TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
b. Layer teratas pada OSI layer, yaitu
application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan
Layer TCP/IP, yaitu layer application.
c. Layer Network pada OSI Layer
direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi
keduanya masih tetap sama.
d. Layer Network Access pada TCP/IP
menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan
kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling
bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
e. TCP/IP layer merupakan “Protocol
Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”.
Sekian bahan untuk pembelajaran dari saya, bila anda ingin
mencari bahan pembelajaran yang lain silahkan dibuka www.
qsharing.blogspot.com, terima kasih !



0 komentar:
Posting Komentar